SUTAN MAKMUR

ciloteh dikala senggang

Foto Saya
Nama:
Lokasi: batam

Pekerja Media, Peminat Sejarah. Tinggal di Batam, Kepri.

Senin, 19 Januari 2009

Reinhard dan Lapangan Bola


Bicara sepakbola Batam saya langsung teringat Reinhard Hutabarat. Dia mantan anggota DPRD Batam dari PDS yang di-PAW dan kini maju lagi jadi caleg. Partai pun baru, Barnas. Kebetulan, Senin (19/1) kemarin, saya bertemu Reinhard saat dia datang ke kantor KPU Batam di Sekupang.

Setelah bertegur sapa, mulailah Reinhard bicara soal program yang ingin diperjuangkannya jika ia kembali terpilih. "Tolonglah, muat program abang, biar didengar masyarakat," kata alumnus Atmajaya itu.

Ia ingin agar setiap kelurahan di Batam punya dua lapangan sepakbola. Inilah yang sering diusulkannya sejak duduk jadi anggota dewan. Dalam setiap forum, seperti Musrenbang, masalah lapangan bola selalu jadi usulannya. "Memang tak bisa berjuang sendiri. Tapi kalau tak ada yang mengusulkan, siapa lagi," ujarnya.

Dia berkisah impiannya membangun dua lapangan bola disetiap kelurahan diilhami masa kecilnya yang dibesarkan di lokasi perkebunan milik pemerintah. Di sana, katanya anak-anak yang orang tuanya kerja di perkebunan bisa bermain dan berolahraga yang lapangannya disediakan perusahaan. 

Di Batam, kata dia, membangun lapangan bola yang banyak tak sulit asalkan ada kemauan. Otorita Batam dengan mudah memberikan alokasi lahan berhektar-hektar kepada investor. "Saya sering bilang sungguh banyak dosa pejabat OB. Lahan berhektar-hektar ada untuk investor. Tapi untuk lapangan bola dan sekolah tak ada,"katanya menyindir.

Reinhard mengaku hanya ingin agar anak-anak di Batam punya banyak tempat bermain yang gratis. Lapangan bola salah satu alternatif terbaik. Saat ini kenyataannya hal itu yang sulit diperoleh. "Coba sekarang main bola, di lapangan mana saja di Batam pasti bayar. Sekali main bisa Rp200 ribu, dari mana anak-anak miskin dapat uang sebanyak itu," ujar dia.

Pemain bola di dunia, termasuk di Indonesia, katanya banyak yang berasal dari keluarga miskin. Anak-anak miskin bisa menyalurkan bakatnya bermain bola. Kalau tak ada sarana,pelampiasannya, anak-anak bisa terjebak tindakan negatif. "Kenakalan remaja bisa diminimalisir jika remaja aktif di dunia olahraga," katanya yakin.

Soal perjuangannya ini, Reinhard mengaku siap disepelekan, diketawai atau didukung orang lain. "Bisa jadi kalau wali kota ketemu saya. Dia bilang, ini Reinhard yang stres itu. Selalu menyebut lapangan bola itu. Tapi biarlah," ujar caleg nomor urut satu DPRD Batam Dapil II ini.**



 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda