SUTAN MAKMUR

ciloteh dikala senggang

Foto Saya
Nama:
Lokasi: batam

Pekerja Media, Peminat Sejarah. Tinggal di Batam, Kepri.

Selasa, 17 Februari 2009

Tan Malaka Jadi Nama Jalan Protokol


Pernah kandas di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, nama pahlawan nasional asal Sumatera Barat, Tan Malaka, rencananya akan kembali diusulkan menjadi nama jalan protokol di ibukota.

"Dulu pernah diusulkan ke DPRD DKI tapi tak ditanggapi, kita akan kembali mengusulkan agar ada jalan protokol di Jakarta bernama Jalan Tan Malaka sebab sudah sepantasnya nama Tan Malaka menjadi nama jalan protokol," kata Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Tan Malaka, Datuk Putih Asral yang dikontak Selasa (17/2).

Meski Tan Malaka adalah seorang pahlawan nasional dan memiliki kisah heroik yang bahkan lebih hebat dibanding pahlawan nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sudirman, Sutan Sjahrir, Hamka, Diponegoro, Gadjah Mada, Mohammad Yamin, Ahmad Yani, Kartini, namun namanya tak pernah dijadikan nama jalan protokol.

"Kecuali menjadi nama gang di dekat Kalibata, Jakarta, di belakang pabrik sepatu Bata, di sana ada gang Tan Malaka 1 dan Gang Tan Malaka 2, itupun warga di sana yang memberi nama untuk mengenang Tan Malaka, karena beliau pernah tinggal di sana menyelesaikan buku Madilog," kata Datuk Putih.

Di Padang, ibukota Sumatera Barat sendiri nama Tan Malaka hanya dijadikan jalan pendek dan kecil di samping RRI Padang. Di Limapuluh Kota, jalan Tan Malaka adalah sebuah jalan panjang dari Payakumbuh melewati kampung kelahiran Tan Malaka.

"Dulu kita juga sudah mengusulkan ke DPRD Sumatera Barat agar nama bandara internasional dinamakan Bandara Tan Malaka, tetapi kata DPRD nama Minangkabau sudah terlanjur diputuskan, padahal saat itu belum diputuskan, mungkin karena saat itu Tan Malaka belum terkenal seperti sekarang," kata Datuk Putih Asral.

Kuburan Tan Malaka Digali
Dugaan kuburan pahlawan nasional legendaris asal Sumatera Barat, Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dijadwalkan akan digali Kamis, 12 Maret nanti.

Panitia Peringatan 112 Tahun dan 60 Tahun Hilangnya Tan Malaka dalam siaran persnya yang dikirim kepada PadangKini.com menyebutkan, penggalian makam di Selopanggung yang diindikasikan sudah 99 persen makam Tan Malaka merupakan acara inti peringatan tahun ini.

Panitia Peringatan 112 Tahun dan 60 Tahun Hilangnya Tan Malaka diketuai Zulfikar Kamarudin, kemenakan Ibrahim Datuk Tan Malaka. Panitia dibantu Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Masyarakat) Tan Malaka, Datuk Putih Asral.

"Kepastian apakah di sana benar-benar kuburan Tan Malaka akan dibuktikan melalui tes DNA," ujarnya.

Zulfikar mengatakan, panitia penggalian kuburuan Tan Malaka telah melayangkan surat ke berbagai instansi. Di antaranya Kementerian Sosial, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, dan Bupati Kabupaten Kediri.

Panitia nasional pencari makam almarhum Tan Malaka juga sudah dibentuk. Panitia ini didukung Tim Penasehat dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, Dr. Adnan Buyung Nasution, Profesor Zulhasril Nasir , Dr. Asvi Warman Adam, Imam Suroso, dan Dr. Aulia Rahman.

Tan Malaka hilang pada 19 Februari 1949 saat mempertahankan Republik Proklamasi 17 Agustus 1945 yang terancam dilikuidasi oleh Perjanjian Linggarjati dan Renville menjadi negara-negara bagian yang didirikan Van Mook dan Van Der Plaas.

Pada Maret 1963 Presiden Soekarno menetapkan Tan Malaka menjadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan Kepres No. 53 Tahun 1963. (Padangkini.com)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda